Mata ku selalu terpenjamkan untuk sesaat saat matahari mulai merambat di peraduan,rona siluet yang dihasilkan ,aku teringat akan keadaanku di waktu itu dimana aku berdiri menatapmu namun seolah engkau engan untuk memperdulikanku suara gemuruh ombak laksana guntur yang memperingatkan ku untuk tak memeluknya,desir angin semilir yang datang menderaku hinga aku tersungkur di kaki langitmu......sungguh aku tak mengerti mengapa Engkau beri kami kesempatan untuk itu ?mengapa hanya itu yang ada di otakku, lemah memang iman ini aku akui itu hal yang paling kubenci dari diri ini adalah godaan untuk mencicipimu,apa yang kamu punya?apa yang bisa
kamu banggakan? dari aku atau kamu ?yang aku tau semuanya kenikmatan itu hanyalah fatamorgana dan kini sesal ang menghingapi di sepanjang hidupku.sosok yang selalu mendampingiku selalu berkata dengan penuh nasehat dan selalu kuabaikan nasehat nasehat yang keluar dari bibir mungilnya,ku sempat berpikir apa yang aku cari dalam dirinya?bukankah mereka sama?sama sama perempuan yang menyayangiku?
malam telah larut samar aku masih bisa mendengar riuhnya ombak yang silih berganti bersahutan bak melodi malam yang menjemukan,tak pernah aku dengar suara binatang malam yang sarat selalu kudengar saat aku terbaring di istanaku,yah malam itu aku tak mendengar telingaku tuli mataku buta dan hanya bisikan bisikannya yang aku dengar,sesaat kadang aku bisa terlelap dengan hati yang riang meski dihati yang terdalam penuh dengan kericuhan tak pernah ada bukti otentik yang menunjukan bahwa aku bersama dia,semua itu hanya ada di dalam angan kita berdua,seandainya aku mengerti apa itu arti untuk saling memiliki dan saling menjaga dalam hubungan kita, mungkin semua itu tak akan terjadi.
Pelan tapi pasti waktu berjalan dengan cepat ,bagai diburu bencana aku bergegas beranjak dari tempat itu tak ada yang tersisa disitu hanyalah kenangan buruk yang tak terlupakan meski jujur aku menikmatinya,kini tak ada harapan yang bisa aku wujudkan,mimpi mimpi tingallah mimpi yang entah kapan akan terwujud,luka dihatinya tak akan pernah bisa sembuh untuk jangka waktu yang lama dan hanya akan menjadi duri sepanjang langkah kita,jalan ini masih panjang sayang ....biarkan kita memilih atas jalan mana yang akan kita tempuh.jangan pernah kita tengok lagi masalalu yang pernah meruntuhkan pondasi pondasi kepercayaan diantara kita,aku mulai menyusun ulang puing puing yang telah engkau luluh lantakkan agar menjadi sebuah bangunan yang kokoh untuk di terpa sang badai,sungguh kini hanya sesal yang ada di hati....
[ fiksi ]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar